PNM menghadirkan ULAMM (Unit Layanan Modal Mikro) sebagai sebuah badan pelayanan pinjaman modal untuk UMKM. Selain bentuk pinjaman berupa uang tunai, ULAMM juga memberikan jasa pendampingan, konsultasi dan pelatihan pengelolaan keuangan bagi nasabahnya. Apa saja syarat pengajuan pinjaman di PNM ULAMM? Simak pemaparannya berikut ini:
1. Warga Negara Indonesia
Syarat utama untuk melakukan pinjaman di ULAMM yaitu berstatus sebagai Warga Negara Indonesia atau WNI. PNM ULAMM dibentuk untuk kepentingan pengembangan ekonomi masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, warga asing tidak memiliki hak untuk melakukan transaksi melalui Unit Layanan Modal Mikro ini.
Bukti yang otentik untuk menunjukkan identitas diri sebagai WNI yang legal bisa dibuktikan dengan surat kependudukan atau KTP dan KK. Calon nasabah bisa melakukan transaksi dengan ULAMM jika sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk. Bukan hanya KTP, calon nasabah juga perlu memenuhi syarat-syarat lain selanjutnya.
2. Memiliki Usaha dan Siap Survei
Selain bukti kependudukan sebagai Warga Negara Indonesia, syarat untuk mengajukan pinjaman di ULAMM selanjutnya adalah harus memiliki usaha atau hendak membuka usaha. Sesuai dengan nama programnya, pinjaman di ULAMM dikhususkan untuk kebutuhan melayani pinjaman modal bagi pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM.
Kepemilikan dan rencana usaha bisa dibuktikan dengan surat keterangan perizinan usaha dari perangkat desa atau kelurahan setempat. Nantinya, pihak Unit Layanan Modal Mikro akan melakukan survei terkait tempat usaha. Bagi pemilik usaha yang on going, setidaknya usaha tersebut sudah berjalan minimal satu tahun. Usaha yang dijalankan bisa dari bidang produksi, jasa ataupun komersial.
3. Menyiapkan Jaminan Aktiva/ Aset
Syarat pengajuan pinjaman di PNM ULAMM selanjutnya adalah menyiapkan jaminan berupa aktiva atau aset tetap maupun bergerak, misalnya kendaraan, rumah dan tanah. Jaminan aset tersebut harus dipenuhi untuk memastikan prospektif antara jumlah pinjaman dan juga nilai usaha yang diajukan sebagai syarat.
Total jumlah jaminan aset yang layak selanjutnya akan dipertimbangkan oleh pihak unit layanan peminjaman modal ULAMM. Pihak ULAMM akan menilai potensi nilai usaha dan potensi keuntungan terhadap pinjaman yang diajukan. Setelah tahapan proses penghitungan aktiva jaminan selesai, pemilik modal akan diberikan kisaran jumlah pinjaman yang sesuai.
4. Melengkapi Dokumen Administrasi
ULAMM juga memberikan syarat berupa kelengkapan dokumen-dokumen penting sebelum proses peminjaman modal direalisasikan. Selain dokumen penting yang bersifat personality sebagai identitas, calon nasabah juga perlu menyiapkan berkas-berkas terkait penghasilan yang bersifat ekonomi primer.
Beberapa berkas identitas yang diperlukan, seperti KTP, Surat Nikah (bila ada) dan Kartu Keluarga. Adapun dokumen lainnya, seperti Fotocopy NPWP, Surat Keterangan Usaha (SKU), buku tabungan beberapa bulan terakhir, surat keterangan pembayaran pajak tahun terakhir, rekening listrik bulan terakhir dan surat jaminan (sesuai kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Mencairkan Dana Permodalan
Setelah beberapa persyaratan di atas terpenuhi, nasabah bisa memulai pencairan dana pinjaman modal. Pihak ULAMM yang sudah melakukan uji kelayakan jaminan dengan berbagai pertimbangan dan studi, akan mengarahkan debitur mengenai proses pencairan dananya. Pada proses pencairan, debitur atau nasabah harus mengisi beberapa data dan blangko terkait sistem pembayarannya.
Saat pencairan berlangsung, PNM ULAMM juga akan memberikan fasilitas free konsultasi kepada para nasabah peminjam modal. Nasabah akan mendapatkan jadwal konsultasi dan juga pelatihan khusus dalam upaya pengembangan bisnis yang dijalankan untuk kepentingan masa depan.
Demikian syarat-syarat pengajuan pinjaman di PNM ULAMM yang mudah dipenuhi. Permodalan Nasional Madani atau PNM tidak akan memberikan persyaratan yang menyulitkan masyarakat Indonesia. PNM membentuk ULAMM demi kesejahteraan ekonomi Indonesia dari sekarang hingga masa depan cemerlang.
